Sabtu, 07 November 2020

Skema Rangkaian Lampu Otomatis Saat Listrik PLN Padam

Listrik sudah menjadi kebutuhhan dasar manusia. Listrik berfungsi sebagai sumber energy untuk mengoperasikan peralatan elektronik penunjang hidup setiap orang. Tanpa listrik semua kegaiatan manusia akan sangat terganggu.

Peralatan elektronik memiliki fungsi dan kegunaan sendiri. Seperti TV untuk hiburan dan informasi, Handphone untuk Komunikasi, Lampu Untuk penerangan, Kulkas untuk pengawetan kebutuhan pangan dan masih banyak lagi.

Namun apa yang terjadi ketika listrik padam ? Listrik di Negara kita yang disuplai oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) medadak tidak bisa memasok energi listrik. Mungkin karena masalah teknis atau bencana alam.

Tentu semua kegiatan manusia akan terganggu. Hiburan dan Akses Informasi terputus karena proses transfer data tidak bisa dilakukan. Komunikasi pun demikian. Terlebih lagi kegiatan usaha atau industri yang mengandalkan listrik untuk mengoperasikan usahanya.

Untuk Hiburan, Komunikasi dan Informasi dapat Menunggu. Yang tidak bisa menunggu  adalah penerangan. Mata sebagai Panca indra membutuhkan cahaya untuk mengenali objek sekitar. Dan malam hari adalah saat dimana penerangan dari  lampu elektrik diperlukan.

Solusinya membuat lampu emergensi otomatis yang dapat menyala ketika PLN padam. Rangkaian Ini sangat efektif karena hanya menggunakan beberapa komponen, charger Handphone 5V dan baterai Lithium Ion (Li-Ion). 

Skema Rangkaian

Skema rangkaian Lampu emergency otomatis saat PLN padam dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Skema Rangkaian Lampu emergency Otomatis  Saat Listrik PLN Padam
Skematik Rangkaian

Cara kerja rangkaian 

  1. Pada saat PLN beroperasi, Charger HP menyuplai daya listrik ke baterai Lithium-Ion 18650 melalui rangkaian D1, R1 dan D3. Dua buah dioda yang diseri memberikan tegangan forward sebesar 0.6 X 2 = 1.2 V. maka tegangan pada baterai adalah 5 � 1.2V = 3.8V
  2. Baterai akan diisi dengan tegangan yang tidak melebihi 4V, sehingga aman bagi baterai, karena tegangan maksimal baterai adalah 4.2V. 
  3. Saat yang sama tegangan memberikan potensial tinggi ke kaki basis Q1 melalui D1 dan D2. Karena yang dipakai adalah Transistor PNP, maka potensial positif akan memutus sambungan Kolektor dan Emitornya sehingga Lampu tidak menyala. 
  4. Ketika listrik PLN padam, tegangan pada Charger 5V terputus, sehingga baterai berhenti mengisi. Kaki basis yang semula berpotensial positif berubah menjadi negatif karena terhubung dengan Ground melalui R2.
  5. Potensial negatif pada Basis menjadikan Transistor Q1 Aktif sehingga Kolektor dan Emitornya terhubung. Arus pun mengalir ke Lampu LED melalui Transistor dan R3, sehingga Lampu L1 sampai L5 yang dihubung paralel menyala.

Tidak ada komentar:
Write comment