Rangkaian Driver merupakan sirkuit elektronik yang fungsinya memberikan arus yang dibutuhkan oleh sebuah piranti elektronik. Arus ini dikendalikan oleh sirkuit kontrol seperti rangkaian digital, Saklar atau mikrokontroller Arduino. Salah satu piranti yang membutuhkan Driver adalah Motor DC.
Pada dua artikel sebelumnya telah dijelaskan Rangkaian Driver motor DC menggunakan Transistor dan Rangkaian Driver menggunakan MOSFET. Kedua rangkaian ini menggunakan prinsip jembatan H (H-bridge) karena kelebihannya mampu mengatur arah putaran dan kecepatan motor menggunakan teknik PWM (Pulse Width Modulation).
Salah satu driver andalan selain menggunakan Transistor dan mosfet adalah dengan menggunakan Integrated Circuit (IC). Jenis IC yang paling sering digunakan adalah tipe L293D. IC ini tersedia dalam dua model yaitu Dual In-Line Packages (DIP) dan SMD.
L293D Kit |
Menurut Datasheet IC L293D adalah suatu bentuk rangkaian Daya tinggi terintegrasi yang mempu melayani empat buah beban dengan arus antara 600mA sampai dengan 1.2A.
Keempat pin Inputnya di desain untuk dapat menerima masukan level logika TTL. IC L293D dapat dipakai sebagai Driver Relay, Motor DC, Motor Stepper maupun sebagai pengganti saklar dengan kecepatan switching mencapai 5KHz.
Pada dasarnya, L293D merupakan dua buah rangkaian jembatan-H yang dikemas dalam paket Integrated Circuit. Kedua rangkaian H bridge ini dikontrol oleh sebuah pin bernama Enable.
Pada dasarnya, L293D merupakan dua buah rangkaian jembatan-H yang dikemas dalam paket Integrated Circuit. Kedua rangkaian H bridge ini dikontrol oleh sebuah pin bernama Enable.
L293D Dual In-line Packages |
Skema Rangkaian
Cara kerja rangkaian
Cara kerja rangkaian Driver motor menggunakan IC ini adalah :
Cara kerja rangkaian
Cara kerja rangkaian Driver motor menggunakan IC ini adalah :
- IC akan merespon sinyal input 1 dan input 2 ketika pin Enable 1 diberi logika HIGH. Jika diberi logika Low maka Motor 1 tidak akan berputar.
- Ketika Input 1 dan input 2 diberikan input logika yang berbeda (Low dan high atau sebaliknya) maka motor akan berputar.
- Ketika Ketika Input 1 dan input 2 diberikan logika yang berlawanan maka motor akan berputar berlawanan arah dari sebelumnya.
- IC akan merespon sinyal input 3 dan input 4 ketika pin Enable 2 diberi logika HIGH. Jika diberi logika Low maka Motor 2 tidak akan berputar.
- Ketika Input 3 dan input 4 diberikan input logika yang berbeda (Low dan high atau sebaliknya) maka motor akan berputar.
- Ketika Ketika Input 3 dan input 4 diberikan logika yang berlawanan maka motor akan berputar berlawanan arah dari sebelumnya.
- Syarat motor motor berputar adalah logika input berlawanan. Jika logika input sama-sama High atau sama-sama Low maka Motor tidak akan berputar.
- Putaran motor searah jarum jam disebut Clock Wise (CW), sedangkan putaran motor yang berlawanan arah jarum jam disebut Counter Clock Wise (CCW).
Artikel terkait : Mengenal Motor DC, Cara Kerja dan Jenisnya
Tidak ada komentar:
Write comment