Sabtu, 30 November 2019

Rangkaian Elektronika : Inverter DC 12V to AC 220V sederhana dan cara kerjanya

Pernahkah Anda mengalami pemadaman Listrik di daerah Anda ?. Tentunya pemadaman menjadi hal yang mengganggu aktivitas. 


Pada saat pemadaman listrik semua sarana komunikasi dan informasi pasti terhambat. Namun yang paling menjadi masalah adalah penerangan.

Kita membutuhkan rangkaian yang dapat menyalakan lampu rumah atau lampu emergency. Selain itu dapat pula digunakan untuk charging Smartphone dan gadget lainnya. Rangkaian yang dapat digunakan adalah inverter.

inverter sederhana
Contoh inverter untuk lampu CFL
Inverter berarti pembalik, Inverting artinya membalik, Invers artinya kebalikan. Apa yang dibalik ? Jawabannya adalah level  sebuah sinyal menjadi komplemennya. 

Contohnya adalah inverter tegangan DC ke AC dan inverter logika Low ke High atau sebaliknya.

Rangkaian Inverter adalah rangkaian yang mengubah level tegangan DC menjadi level tegangan AC. Biasanya tegangan DC yang diubah adalah tegangan DC 12V yang berasal dari Akumulator atau aki. 

Tegangan 12 V ini akan diubah menjadi tegangan AC  220V yang memenuhi spesifikasi untuk menyalakan perangkat elektronik.

Daftar Komponen yang digunakan 
  1. Trafo non CT 2-3 Ampere
  2. Elco 1000uF
  3. Elco 2200uF
  4. Resistor 4,7K � watt
  5. Resistor 62K � watt
  6. Resistor 100 � watt
  7. Kapasitor 220nF
  8. Kapasitor 1nF
  9. Kapasitor 220nF (opsional)
  10. LED (Opsional)
  11. IC 555
  12. Transistor TIP41
  13. Transistor TIP42

Skematik Rangkaian 
Skema Rangkaian Inverter sederhana dapar dilihat pada gambar berikut :



Cara kerja Rangkaian

Rangkaian diatas memanfaatkan IC 555 sebagai pembangkit gelombang kotak. Gelombang yang dihasilkan pada rangkaian diatas mempunyai Frequensi  sebesar 50 Hz dengan duty cycle sebesar 52% yang mendekati frekuensi jala jala PLN.

Gelombang kotak yang dihasilkan dikuatkan oleh transistor TIP41 dan TIP42. Transistor in dirangkai menjadi rangkaian Push Pull sehingga sinyal gelombang  dari IC 555 yang hanya memiliki arus lemah dan tegangan 5V dikuatkan menjadi 12V dengan arus yang besar.

Arus yang dikuatkan dimanfaatkan oleh Trafo non CT untuk membangkitkan medan magnet pada kumparan primernya. Medan ini kemudian diserap oleh kumparan sekunder pada saat sinyal input berada pada level  0V. 

Medan magnet yang diserap diubah kembali menjadi tegangan dengan lonjakan yang lebih besar oleh kumparan sekunder, sesuai rumus perbandingan lilitan trafo. Tegangan inilah yang menjadi AC 220V.

Pada bagian output terdapat LED yang diserikan dengan Kapasitor sebagai indikator pada saat rangkaian menyala. LED ini bersifat opsional, sebaiknya digunakan namun jika  tidak dipakai juga tidak masalah.

Selamat mencoba.

Tidak ada komentar:
Write comment