Rangkaian Inverter adalah sirkuit elektronik yang mengubah tegangan searah (DC) menjadi tegangan bolak-balik (AC). Sirkuit ini memanfaatkan induksi elektromagnetik yang dihasilkan oleh kumparan primer dan sekunder dari trafo untuk membangkitkan tegangan 220V AC.
Inverter pada penerapannya digunakan untuk menyalakan alat-alat listrik AC menggunakan sumber tegangan baterai atau aki. Sumber tegangan yang digunakan adalah tegangan DC 12V stabil. Disebut inverter karena rangkaian ini mengubah level tegangan dari searah menjadi sebaliknya (bolak-balik/AC).
Daftar Komponen yang digunakan
- Resistor 15K (2)
- Resistor 560 (2)
- Resistor 1K (2)
- Elco 1uF / >16V (2)
- Transistor NPN C1815 (2)
- Transistor TIP31C (2)
- Diode 1N4007 (2)
- Trafo CT 500mA � 2A (1)
Skematik Rangkaian
Skema inverter sederhana dapat dilihat pada gambar berikut :
Cara kerja Rangkaian
Rangkaian inverter ini terdiri dari sebuah rangkaian pembangkit sinyal digital menggunakan konfigurasi Trasnsistor C1815, Resistor 15K dan Resistor 560 serta Elco 1uF. Dasar dari rangkaian ini adalah flip-flop atau multivibrator. Elco C1 dan C2 akan mengisi dan membuang muatan secara bergantian, mengakibatkan basis dari transistor C1815 aktif secara bergantian pula.
Sinyal digital yang dihasilkan kemudian diumpankan ke transistor TIP31C melalui resistor 1K sehingga kedua transistor Q3 dan Q5 ini aktif secara bergantian.
Pada saat Q3 aktif, arus positif mengalir dari sambungan CT pada trafo melalui Q3. Sehingga pada kumparan sekuunder trafo timbul medan magnet dengan arah tertentu.
Ketika Q3 tidak aktif maka medan magnet pada kumparan primer trafo akan diserap oleh kumparan primer sehingga menghasilkan tegangan AC pada kedua ujung kumparan Trafo.
Pada saat Q5 aktif, arus positif mengalir dari sambungan CT pada trafo melalui Q5. Sehingga pada kumparan sekunder trafo timbul medan magnet dengan arah yang berlawanan dengan Q3 tadi.
Ketika Q5 tidak aktif maka medan magnet pada kumparan primer trafo akan diserap lagi oleh kumparan primer sehingga menghasilkan tegangan AC pada kedua ujung kumparan Trafo. Fenomena berulang ini akan menghasilkan siklus bolak balik pada kumparan primer sebesar 220V AC.
Karena rangkaian ini adalah inverter mini dan sederhana, maka daya output yang dihasilkan tidak terlalu besar. Daya output yang dihasilkan berkisar antara 10 sampai 30 watt, tergantung dari besar arus pada Trafo yang digunakan. Disarankan jangan melebihi 2 Ampere.
Rangkaian ini cukup baik untuk menyalakan lampu dalam keadaan darurat maupun charger baterai gadget sobat.
Catatan : Frekuensi output pada skema ini adalah 100Hz, jika sobat ingin mengubahnya menjadi 50 Hz maka ganti R1 dan R4 menjadi 29K ohm.
Selamat mencoba!
Rangkaian inverter ini terdiri dari sebuah rangkaian pembangkit sinyal digital menggunakan konfigurasi Trasnsistor C1815, Resistor 15K dan Resistor 560 serta Elco 1uF. Dasar dari rangkaian ini adalah flip-flop atau multivibrator. Elco C1 dan C2 akan mengisi dan membuang muatan secara bergantian, mengakibatkan basis dari transistor C1815 aktif secara bergantian pula.
Sinyal digital yang dihasilkan kemudian diumpankan ke transistor TIP31C melalui resistor 1K sehingga kedua transistor Q3 dan Q5 ini aktif secara bergantian.
Pada saat Q3 aktif, arus positif mengalir dari sambungan CT pada trafo melalui Q3. Sehingga pada kumparan sekuunder trafo timbul medan magnet dengan arah tertentu.
Ketika Q3 tidak aktif maka medan magnet pada kumparan primer trafo akan diserap oleh kumparan primer sehingga menghasilkan tegangan AC pada kedua ujung kumparan Trafo.
Pada saat Q5 aktif, arus positif mengalir dari sambungan CT pada trafo melalui Q5. Sehingga pada kumparan sekunder trafo timbul medan magnet dengan arah yang berlawanan dengan Q3 tadi.
Ketika Q5 tidak aktif maka medan magnet pada kumparan primer trafo akan diserap lagi oleh kumparan primer sehingga menghasilkan tegangan AC pada kedua ujung kumparan Trafo. Fenomena berulang ini akan menghasilkan siklus bolak balik pada kumparan primer sebesar 220V AC.
Karena rangkaian ini adalah inverter mini dan sederhana, maka daya output yang dihasilkan tidak terlalu besar. Daya output yang dihasilkan berkisar antara 10 sampai 30 watt, tergantung dari besar arus pada Trafo yang digunakan. Disarankan jangan melebihi 2 Ampere.
Rangkaian ini cukup baik untuk menyalakan lampu dalam keadaan darurat maupun charger baterai gadget sobat.
Catatan : Frekuensi output pada skema ini adalah 100Hz, jika sobat ingin mengubahnya menjadi 50 Hz maka ganti R1 dan R4 menjadi 29K ohm.
Selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Write comment