Cara mudah menghitung resistor untuk menurunkan tegangan � Resistor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menghambat arus listrik. Selain menghambat arus listrik, resistor juga mempunyai hukum alam ketika dihubung seri atau parallel. Dalam mendesain atau modifikasi sebuah rangkaian elektronika, terkadang kita membutuhkan sebuah input tegangan tertentu yang hanya menggunakan resistor. Solusinya adalah membuat sebuah rangkaian seri yang terdiri dari dua buah resistor yang diserikan.
Memahami karakteristik resistor adalah hal yang sangat penting. Resistor menjadi pelajaran paling dasar dalam memahami komponen elektronika bahkan menjadi membahasan pertama pada setiap materi elektro. Pada artikel berikutnya akan terungkap mengapa resistor selalu menjadi pembahasan pertama.
Resistor karbon 4 gelang |
Artikel Menarik :
Lebih lanjut mengenai resistor, jika dua atau lebih resistor dihubungkan secara seri, maka hukum yang berlaku adalah :
- Arus yang mengalir di setiap titik sama besar
- Terjadi pembagi tegangan.
- Tegangan terbesar mengalir pada resistor yang nilainya paling besar.
- Resistansi total adalah penjumlahan dari semua resistor yang diseri.
Untuk menghitung nilai resistor untuk menurunkan atau pembagi tegangan, maka cukup menggunakan rumus sederhana dari hukum ohm. Misalnya saja sebuah rangkaian dengan Tegangan input sebesar 10V, dibuatkan pembagi tegangan sehingga menghasilkan output sebesar 6V dan arus sebesar 10mA. Perhatikan skema di bawah ini :
Pembagi Tegangan |
Yang dicari adalah nilai V dari R2, maka dapat diketahui :
Vin = 10V
I = 10mA = 0.01A
VR2 = 6V
VR1= 4 V (10 � 6V)
*Keterangan:
*Keterangan:
- Vin = Tegangan input
- I = Arus (A)
- VR1 = Tegangan pada R1
- VR2 = Tegangan pada R2
Menurut hukum Ohm, rumus mencari R adalah V / I , maka nilai untuk R1 adalah
R1 = V / I
= 4 / 0.01
= 400 ohm
Untuk mencari nilai R2 maka rumusnya :
R2 = (Vin � VR1) / I
= (10 � 4 ) / 0.01
= 6 / 0.01
= 600 ohm
Untuk menghitung daya pada setiap resistor, rumus yang digunakan tetap rumus daya pada umumnya, yaitu P = V * I , maka :
Untuk daya pada R1 adalah : V * I = 4 *0.01 = 0.04 wattalias 40 miliwatt. Bisa menggunakan Resistor dengan watt sebesar 250miliwatt (1/4w) atau 500miliwat (1/2w). Semakin besar kemampuan watt resistor maka semakin awet pula resistor tersebut.
Sedangkan untuk daya pada R2 adalah : V * I = 6 *0.01 = 0.06 watt alias 60 miliwatt. Bisa menggunakan Resistor dengan watt sebesar 250miliwatt (1/4w) atau 500miliwat (1/2w). Resistor yang digunakan bisa jenis resistor karbon atau metal film, namun disarankan memakai resistor metal film karena memiliki toleransi yang rendah sehingga lebih presisi.
Menggunakan Aplikasi
Selain menggunakan perhitungan manual, menghitung nilai resistor ini dapat pula dengan menggunakan aplikasi yang tersedia di playstore. Contohnya adalah ElektroDroid dan Electronic Calculator. Penjelasan Aplikasi ini dan aplikasi lainnya dapat dibaca disini
Sedangkan untuk daya pada R2 adalah : V * I = 6 *0.01 = 0.06 watt alias 60 miliwatt. Bisa menggunakan Resistor dengan watt sebesar 250miliwatt (1/4w) atau 500miliwat (1/2w). Resistor yang digunakan bisa jenis resistor karbon atau metal film, namun disarankan memakai resistor metal film karena memiliki toleransi yang rendah sehingga lebih presisi.
Menggunakan Aplikasi
Antarmuka Elektrodroid |
Selain menggunakan perhitungan manual, menghitung nilai resistor ini dapat pula dengan menggunakan aplikasi yang tersedia di playstore. Contohnya adalah ElektroDroid dan Electronic Calculator. Penjelasan Aplikasi ini dan aplikasi lainnya dapat dibaca disini
Link Video :
Tidak ada komentar:
Write comment